jauh liku
hiasi sesak tangis jiwa sumur yang melikung
tawa air mata pupus terhenyuk
peluh tetesi alam bawah sadar
memberi hiasan di dinding awan kelabu
air di padang oase memberikan harapan tumbuh
di tengah gersang embun pagi hari
salju di musim panas sayup mencair
menyisa embun
lama ku menanti cahaya mentari
ketika es pun menyisakan titik
namun dimana mentari
bersembunyi di balik senja
berbaur padu di balik pelangi
lama ku rindu cahaya sinar aura
terbang jauh layaknya merpati
singgah di rumahmu sekedar mematuk atap
tak bosan kalahkan lelahnya sayap sayap
dimana ku harus berhenti
haruskah ku diam di kelamnya temaram
menunggu hujan yang tak kunjung reda
menunggu siang cerah yang kurasa tak kunjung tiba
bulir bulir embun menetes
tes..tes..
jangan salahkan mentari
dia tidak hilang
dia tidak bersembunyi takut di balik senja
dia hanya menunggu waktunya
ketika saatnya bersinar
dia tidak takut
dengan indahnya dia tunjukkan senja
hiasi sesak tangis jiwa sumur yang melikung
tawa air mata pupus terhenyuk
peluh tetesi alam bawah sadar
memberi hiasan di dinding awan kelabu
air di padang oase memberikan harapan tumbuh
di tengah gersang embun pagi hari
salju di musim panas sayup mencair
menyisa embun
lama ku menanti cahaya mentari
ketika es pun menyisakan titik
namun dimana mentari
bersembunyi di balik senja
berbaur padu di balik pelangi
lama ku rindu cahaya sinar aura
terbang jauh layaknya merpati
singgah di rumahmu sekedar mematuk atap
tak bosan kalahkan lelahnya sayap sayap
dimana ku harus berhenti
haruskah ku diam di kelamnya temaram
menunggu hujan yang tak kunjung reda
menunggu siang cerah yang kurasa tak kunjung tiba
bulir bulir embun menetes
tes..tes..
jangan salahkan mentari
dia tidak hilang
dia tidak bersembunyi takut di balik senja
dia hanya menunggu waktunya
ketika saatnya bersinar
dia tidak takut
dengan indahnya dia tunjukkan senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar