Jumat, 24 Februari 2012

Rindu

kurasakan rindu yang mendalam merasuk di jiwa...
menurut kalian?siapakah orang yang paling menderita di dunia ini?
orang yang putus cinta? orang yang sering disiksa? atau yang bagaimana?
kalau menurutku orang yang paling menderita di dunia ini adalah orang yang paling jauh dari Nya,
karena kebahagian itu adalah ketika engkau merasa sangaaaaat dekat dengan Nya...

rindu yang mendalam melebihi apapun di dunia ini, rindu yang menyelinap meliputi jiwa dan raga ini...mendamba hadir Nya...
sungguh, bagaikan kehilangan suatu apapun di dunia ini, hampa...bagai orang yang tersesat di padang pasir tanpa air, tanpa nafas...sesak...
memanggil-manggil namanya ya Allah, ya Allah, ya Allah...
aku ingin Allah, aku ingin Allah...
bagai dahaga yang haus akan cahanya Nya....cahaya di atas cahaya...


ya Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, Al-Malik, Al-Qudduus, As-Salaam, Al-Mu’min, Al-Muhaimin, Al-‘Aziiz, Al-Jabbaar, Al-Mutakabbir, Al-Khaaliq, Al-Baari’, Al-Mushawwir, Al-Ghaffaar, Al-Qahhaar, Al-Wahhaab, Ar-Razzaaq, Al-Fattaah, Al-‘Aliim, Al-Qaabidh, Al-Baasith, Al-Khaafidh, Ar-Raafi’, Al-Mu’izz, Al-Mudzill, As-Samii’, Al-Bashiir, Al-Hakam, Al-‘Adl, Al-Lathiif, Al-Khabiir, Al-Haliim, Al-‘Azhiim

sungguh kecil diri ini begitu hina, siapa yang kuat berdiri tegak tanpa hadir Mu,
sungguh rindu ingin kusampaikan, ingin ku berjumpa dititik terdekat di rumah Mu, ingin ku kembali menyungkurkan taubatku, menyerahkan seluruhnya pada Mu, mengemis pada Mu, menghamba pada Mu...

bagaikan magnet, seluruh jiwa tertarik ingin kembali sungguh, rindu....
aku ingin pulang, bagaikan disanalah tempatku, tempat terindah..tempat dijadikannya kiblat seluruh yang menghamba pada Mu. Tempat cahaya keislaman memancar dan menjadi rahmatan lil ‘aalamin. Ingin kembali ke Raudhah..menyampaikan langsung salam kepada Habibullah

rindu yang amat mendalam ini membuat diri ini tenggelam, tersesat...
izinkan aku Menuju-Mu. Berakhir di pelukan-Mu.

Duhai Al-Ahad, Ash-Shamad, Al-Qaadir, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, Al-Muakhkhir, Al-Awwal, Al-Aakhir, Azh-Zhaahir, Al-Baathin, Al-Waalii, Al-Muta’aalii, Al-Barru, At-Tawwaab, Al-Muntaqim, Al-‘Afuwwu, Ar-Rauuf, Maalikul Mulki, Dzul-Jalaali Wal-Ikraam, Al-Muqsith, Al-Jaami’, Al-Ghaniyyu, Al-Mughnii, Al-Maani’, Adh-Dhaarru, An-Naafi’, An-Nuur, Al-Haadii, Al-Badii’, Al-Baaqii, Al-Waarits, Ar-Rasyiid, Ash-Shabuur

Kalau aku boleh memilih akhirku, aku ingin di sini, Tuhanku. Di pintu rumah-Mu. Dengan lantunan ayat suci dari imam qiyamul lail yang mengiris nadiku. Dengan shalawat kerinduan pada kekasih-Mu yang menyesakkan dadaku.

Di bawah naungan Ka’bah-Mu, Tuhanku. Seandainya Engkau bertanya di mana aku ingin dijemput. Di hadapan Multazam, bersama ampunan-Mu. Di pelukan Masjidil Haram, bersama rahmat-Mu. Di hamparan tanah Mekah, bersama keridhaan-Mu.

Di sini, Tuhanku. Dekat dengan-Mu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...