entahlah mungkin ini hukuman, atau peringatan, atau mungkin malah sebaliknya...mungkin inilah yang terbaik untuk selama ini...
karena mungkin selama ini saya berharap pada seseorang, seorang manusia, yang nantinya akan menuntut janji setia...berharap dia yang menjadi pasangan hidup...
rasa takut, rasa tak sanggup jika harus kehilangannya, siapakah yang bisa berjanji?
padahal ia adalah manusia biasa, ketika janji tinggalah janji.....puing-puing harapan jatuh berkeping-keping....janji indah menyisa luka...janji yang hanya meninggalkan derita, janji yang hanya melukis perih mengiris...
jika Allah tidak meridhai, tinggalah rasa kecewa yang membuat hidup ini tidak lagi berwarna...
padahal ketetapan Nya belum tentu mengijinkan janji tsb terpenuhi..
Maka.. kemana lagi harapan itu akan kita gantungkan kalau bukan berharap pada Allah ? Seperti Fatimah yang setia dalam diamnya, berharap Allah menjadikan Ali sebagai pendamping hidupnya. Sampaikan semua rasa dan harapan kita kepada Allah dengan penuh kepasrahan, agar tak ada lagi gejolak hati yang meresahkan. Agar tiada kekhawatiran yang menyiksa ketenangan. Agar tak ada rasa takut kehilangan karena dia memang bukan milik kita, tak ada rasa kecewa dan luka yang meradang ketika si dia yang kita damba ternyata tak berjodoh dengan kita. Karena Allah Maha Tahu siapa yang terbaik untuknya dan siapa yang terbaik untuk kita.
Percaya bahwa Allah sebaik-baik Pemberi ketetapan, maka hati akan tentram menunggu keputusan-Nya.. Ketika kita mempercayakan segala urusan pada-Nya, kita akan mengerti.. apapun hasil akhirnya, memang inilah yang terbaik.
Berharap kepada Allah tak kan pernah KECEWA..
jika aku tetap berharap padamu, aku akan tersiksa rindu, aku akan tersiksa oleh rasa takut kehilanganmu. Andai saja pacaran itu tidak haram, aku mau menjadi pacarmu dan memintamu menungguku, namun...
Aku lebih memilih keberkahan sebuah ikatan ketimbang kebersamaan yang menyalahi aturan.
Oleh karena itu, biarlah aku tetap berharap dalam doaku.. Tanpa perlu memintamu menungguku, tanpa perlu memaksa Allah menjadikanmu untuk ku, biarlah harapku ku sampaikan pada-NYA, biarlah Allah menunjukkan jalan terbaik. Dia lah Yang Maha tahu siapa yang terbaik untukmu , dan siapa yang terbaik untukku.
Jika suatu saat ku dengar kabar engkau telah menyempurnakan separuh agamamu.. Semoga tak akan ada rasa sakit dan kecewa di dalam hatiku, karena aku yakin keputusan Allah adalah yang terbaik.
karena mungkin selama ini saya berharap pada seseorang, seorang manusia, yang nantinya akan menuntut janji setia...berharap dia yang menjadi pasangan hidup...
rasa takut, rasa tak sanggup jika harus kehilangannya, siapakah yang bisa berjanji?
padahal ia adalah manusia biasa, ketika janji tinggalah janji.....puing-puing harapan jatuh berkeping-keping....janji indah menyisa luka...janji yang hanya meninggalkan derita, janji yang hanya melukis perih mengiris...
jika Allah tidak meridhai, tinggalah rasa kecewa yang membuat hidup ini tidak lagi berwarna...
padahal ketetapan Nya belum tentu mengijinkan janji tsb terpenuhi..
Maka.. kemana lagi harapan itu akan kita gantungkan kalau bukan berharap pada Allah ? Seperti Fatimah yang setia dalam diamnya, berharap Allah menjadikan Ali sebagai pendamping hidupnya. Sampaikan semua rasa dan harapan kita kepada Allah dengan penuh kepasrahan, agar tak ada lagi gejolak hati yang meresahkan. Agar tiada kekhawatiran yang menyiksa ketenangan. Agar tak ada rasa takut kehilangan karena dia memang bukan milik kita, tak ada rasa kecewa dan luka yang meradang ketika si dia yang kita damba ternyata tak berjodoh dengan kita. Karena Allah Maha Tahu siapa yang terbaik untuknya dan siapa yang terbaik untuk kita.
Percaya bahwa Allah sebaik-baik Pemberi ketetapan, maka hati akan tentram menunggu keputusan-Nya.. Ketika kita mempercayakan segala urusan pada-Nya, kita akan mengerti.. apapun hasil akhirnya, memang inilah yang terbaik.
Berharap kepada Allah tak kan pernah KECEWA..
jika aku tetap berharap padamu, aku akan tersiksa rindu, aku akan tersiksa oleh rasa takut kehilanganmu. Andai saja pacaran itu tidak haram, aku mau menjadi pacarmu dan memintamu menungguku, namun...
Aku lebih memilih keberkahan sebuah ikatan ketimbang kebersamaan yang menyalahi aturan.
Oleh karena itu, biarlah aku tetap berharap dalam doaku.. Tanpa perlu memintamu menungguku, tanpa perlu memaksa Allah menjadikanmu untuk ku, biarlah harapku ku sampaikan pada-NYA, biarlah Allah menunjukkan jalan terbaik. Dia lah Yang Maha tahu siapa yang terbaik untukmu , dan siapa yang terbaik untukku.
Jika suatu saat ku dengar kabar engkau telah menyempurnakan separuh agamamu.. Semoga tak akan ada rasa sakit dan kecewa di dalam hatiku, karena aku yakin keputusan Allah adalah yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar