Selasa, 30 November 2010

hipnotizz present AIUEO



Hipnotizz
Proudly present..
AIUEO

Jumat-Sabtu
pukul 14.00

Gedung graha budaya jakabaring









Setelah pertunjukan pertama tahun lalu yang berjudul "O Amuk Kapak"di angkat dari puisi-puisi Sutardji Calzoum Bahri, dalam pentas kedua ini berjudul AIUEO mengisahkan tentang pencarian Tuhan, konsep di buat dengan sedemikian rupa sehingga terangkumlah menjadi satu kesatuan yaitu "AIUEO".

Banyak yang bertanya-tanya, apa sih hipnotizz?


Hipnotizz bukanlah suatu sekte agama ataupun ajaran sesat -_-" namun Hipnotizz adalah kelompok musikalisasi puisi yang akan menghipnotis anda..(periksalah dompet sebelum meninggalkan ruangan *kidding :P ). Maksud menghipnotis di sini adalah membawa penonton hingga mampu menembus ruang imajinasi, penonton awam sekalipun dibiarkan memberikan pemahaman tersendiri dengan tujuan meninggalkan kesan yang mendalam dan membuat penonton terpana bagai terhipnotis.

Sampai saat ini Hipnotizz di ketuai oleh M. Indra Aziz.


Apa itu musikalisasi puisi?

Musikalisasi puisi merupakan pembacaan puisi yang di iringi musik, namun bisa juga puisi yang padu dengan musik sehingga menimbulkan kesan atau efek tertentu dan menambah keindahan.

Lalu acara AIUEO?
Pentas hipnotizz ini gabungan dari teater musikalisasi puisi, jadi puisi tidak hanya musikalisasi namun juga teaterisasi. Dari dialog peran, vokal semua yang di bawakan adalah puisi, dari awal sampai akhir dengan puisi sehingga menjadikannya satu-satunya yang pernah ada.

AIUEO membawakan tema pencarian Tuhan yakni "A" sebagai awal, mengawali apa, dan "I" rasa ingin tahu, "U" mencari tahu, "E" mendalami sesuatu sampai akhirnya "O" menunjukkan suatu kesimpulan, merupakan jawaban.

Mula cerita, berkisah tentang penyembahan pada dewa, di bawakan dengan lagu poyangku..di ikuti dengan puisi "Dewa Tlah Mati"

Tak ada dewa di rawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dewa tlah mati di tepi-tepi ini

Bumi ini perempuan jalang
Yang menarik laki-laki jantan dan petapa
Ke rawa-rawa mesum ini
Dan membunuhnya pagi hari


dan adegan AIUEO
sampai akhirnya turunlah wahyu dengan puisi "Kuda putih"
Kuda putih beraroma kencana
Jejakmu adalah sajak rindu dendam
Yang kau tulis dalam lembaran-lembaran
Buku puisi tanah humus mudamu

Kuda putih beraroma cendana
Ringkikmu adalah deklamasi cinta
Yang kau dendangkan pada setiap senja
Lewat suara-suara tanah humus mudamu
Seperti langkisau kau datang dan pergi
Meninggalkan tanya pada desau cendana
Meninggalkan misteri pada angin sabana

Kuda putih beraroma kencana
Rindu dendam mengaliri darahku
Yang slalu berkata:
Aku ingin menjadi tanah humus mudamu


dst..

Untuk lebih memahaminya silahkan langsung menghadiri acaranya..

Kamis, 18 November 2010

benar-benar ujian

Hari ini, ujian SOCA blok 15..tentang neurosensori..
yaitu berisikan THT, mata, kulit dan saraf yang di paket jadi satu, dalam 1 bulan lebih sudah harus menguasai semuanya, dengan rata2 1 jam pelajaran eg: saraf cm di pelajari 1 hari *amazing....

Saya masih ingat dengan ujian saya yang paling buruk, setidaknya terburuk sebelum hari ini, yakni pada blok 4.
Pada saat itu, saya memang kurang siap, saya mendapat kasus tentang edema dan saya tidak memiliki bahan tentang edema.

ketika saya di hadapkan skenario, jujur saya tidak tahu harus menulis apa. Kertas saya kosong (untuk present) bukan karena saya hapal di luar kepala semua yang akan saya jelaskan nantinya. Namun saya benar2 tidak tahu apapun.

Masih beruntung saat itu, saya masih bisa di jelaskan sama teman saya sebelum present di depan dosen meski tetap saja saya di lawan habis-habisan.

Tanpa kuasa pun setelah itu air mata ini tak tertahankan, ujian ku yang gagal, saya menangisi kebodohanku. Semua teman menenangkanku, pengalaman yang membuat saya malu seumur hidup dengan Dr. erial.

Terlepas dari kejadian tsb tentu saja, saya tidak ingin terulang lagi, cukup sudah dengan kertas kosong, sintesis yang kosong

Lalu, blok ini saya memang kurang menguasai, tidak tahu kenapa tapi memang saya tidak punya minat untuk penyakit pada blok ini lain halnya dengan paru dan jantung.

Walaupun begitu, tentu saja saya tidak ingin kejadian pahit yang dulu pernah terjadi bakal terulang. Memang terlambat untuk mempelajari semuanya dalam 1 minggu, namun aku tak akan putus asa, akhirnya Alhamdulillah meski tak seluruhnya saya paham, namun saya sudah membahas semua penyakit yang berhubungan dengan blok ini, okelah tidak semua penyakit, paling tidak semua penyakit yang di ajarkan sudah termasuk.

Pukul 3 dini hari, tak terasa petugas ronda telah memukul kentongnya mungkin lebih dari 3 kali, akhirnya aku bisa tidur dengan tenang.
TIdak lupa pula selain usaha meski belum terlalu maksimal, saya tak lupa mengirinya dengan berdoa. Jika saya berdoa menginginkan "Ya Allah jangan sampai saya mendapat kasus A" entah kenapa saya mendapat kasus A..Jika saya meminta jangan dapat kasus B, maka saya mendapat kasus B.

Apakah Tuhan sedang bercanda dengan saya atau ingin bermain2..entahlah, saya pun hanya bisa pasrah dan tawakal. sehingga pada kali ini, saya tidak akan berdoa ingin kasus A, atau tidak ingin kasus B..maka saya berdoa "ya Allah, tentulah Engkau Maha Tau dan Maha berkuasa, maka kali ini berikanlah yang terbaik bagi saya, apapun skenarionya, siapapun dosennya, berikanlah yang terbaik buat hamba"

Saya cukup yakin, karena saya pikir belum ada penyakit yang luput saya bahas, karena materi yang di ajarkan semuanya sudah saya bikin ringkasan termasuklah tentang THT, mata, kulit dan saraf.

Namun nasib berkata lain, saya menyadari tentu saja bukan kesiapan yang di perlukan namun faktor "luck" sangat menjanjikan pada kesuksesan.

Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup saya belajar di kedokteran ini, saya mendapat giliran pertama menuju ruang soca, secara mental saya belum merasa siap karena biasanya saya mendapat giliran ke-4 atau ke-5.

Pemilihan skenario berdasarkan undian, kita sebelumnya tidak mengetahui skenario apa dan bagaimana, karena saya kelompok 10, dalam hal ini di panggil terakhir, maka kertas yang saya dapatkan (kertas undian) adalah yang terakhir.

dari sini saya sudah mendapat feel yang udah gak enak. Setelah saya baca sekali, saya langsung tahu kasus ini tentang saraf, tidak pernah ada pada kasus yang di bahas pada tutorial, tidak pernah ada pada penyakit yang di ajarkan pada kuliah.

Pandangan saya langsung sempit, tiada satu pun buku yang saya bawa (saya membawa 5 buku ) membahas tentang gejala seperti pada kasus. Pikiran saya berputar dengan hebatnya mencoba untuk tenang, tentu saja saya panik!!

Saya telah mempelajari tentang penyakit kulit dari psoriasis, leprosy, sampe yang berdasar etiologi jamur, bakteri, virus dll.. penyakit mata seperti katarak , glaukoma, kelainan refraksi, infeksi, inflamasi dll, serta THT spt OMA, OMSK, presbiaskusis dan segala macam tuli.

Kenapa saya harus mendapat tentang saraf? saya memang kurang memahaminya, mungkin itulah kesalahan saya, Namun masih mending jika kasus nya pernah ada di tutorial, paling tidak pernah di ajarkan meski hanya di sebut judulnya saja. Segera otak saya berpikir cepat tentang apa kasus tsb.

Waktu terus berlalu, dengan 30 menit waktu yang di berikan untuk menulis, kertas saya masih kosong pada menit ke 18 (paling tidak saya masih bisa menulis sampai problem analysis)

Tanpa terasa, saya benar-benar panik, saya membayangkan semua yang saya pelajari nihil, tidak ada sangkut pautnya dengan kasus ini, buku2 yang saya baca tiada satu pun yang mengena, tanpa terasa mata saya berair..lama kelamaan semakin deras, di saat teman saya meinta kertas tambahan,..kertas saya masih kosong.

Bayang-bayang kebelakang menghantui saya,setelah usaha saya yang menghabiskan banyak tenaga, uang dan waktu namun kenapa tidak satu pun yang saya pelajari masuk dalam ujian. Saya membayangkan bagaimana ke depannya, lantas mau menjelaskan tentang apa,semakin saya memikirkannya semakin deras air mata saya.

Semua pun menatap, sungguh betapa malunya saya, orang-orang pasti berpikir betapa bodohnya anak itu, cengeng, dsb. Saya duduk di deretan paling kanan depan, sehingga semua orang bebas menatap saya, posisi yang sangat bagus..hhaah

Saya teringat dengan soca terburuk pada blok 4, memang saya juga menangis saat itu, tapi saya masih bisa menahannya sampai setelah ujian selesai, namun kali ini saya benar2 merasa kasihan pada diri saya sendiri.

Pada saat menulis pada kertas present, ingin rasanya saya menanyakan pada teman di sebelah saya, namun dia cuma menggubris "Bentar y Shaf, aku juga belum", atau pada teman saya sylvia, tapi jaraknya terlalu jauh untuk menanyakannya dan ia terlalu sibuk dengan kasusnya sendiri.

Saat itu saya menyadari satu hal, di sini saya tidak bisa menganddalkan teman, menjadi dokter tentu saja harus bisa menghadapi semuanya sendiri, tidak mungkin pada saat ada kasus kecelakaan misalnya, saya harus menanyakan dahulu pada teman apa diagnosisnya.

Akhirnya saya cuma bisa pasrah, tapi saya seperti orang yang disorentasi, hilang tujuan, seperti mengalami akhir dunia, maut sudah di depan saya, bagaimana saya bisa menghadapi dosen dengan modal kertas dan otak kosong. Saya menangis sejadi-jadinya di toilet, bapak yang menjaga pun tak kuasa melihat saya (betapa menyedihkannya saya) mengambilkan segelas air putih dan menenangkan saya.

Seperti yang sudah saya duga, saya di lawan habis2an, baru kali ini saya merasa benar2 lama di dalam ruangan sempit tersebut. Panik, takut, semuanya campur aduk. Mulai dari memasang kertas saja saya gugupnya setengah mati, sampai Dr. Swanny membantu memasangkan kertasnya, sungguh saya telah menyianyiakan dosen sebaik mereka.
Bahkan tentang ilmu paling dasar pun saya lupa saking gugupnya. (hampir lupa dengan vesika urinaria)

Dengan pengetahuan saya yang terbatas, saya sedikit mengarang bebas sesuka hati saya, entah benar atau salah, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala sampai mengata-ngatai saya.

Ternyata saya tidak sendiri, semua teman saya yang mendapat kasus sama mengalami hal serupa, tapi tentunya saya lah yang paling bego sampai menangis.(ada juga sih yg nangis tapi mungkin menangis ketika menulis baru sayalah yang melakukan)

Saya menyadari ini merupakan suatu ujian buat saya, benar-benar ujian kehidupan buat saya.

Kali ini saya meminta yang terbaik buat saya, dan Allah mengabulkannya, Dia memberikan kasus yang belum pernah saya temui untuk membuat saya belajar,
Dia memberikan saya kesempatan maju pertama kali untuk menyadari bahwa kita harus siap kapanpun juga, saya tidak bisa santai seperti biasanya yang dapat giliran tengah2 terus.

Lalu Dia membuat saya menyadari, inilah kehidupan, inilah realita, kita tidak selamanya bergantung pada teman.

Entah misteri2 apa yang telah Dia lakukan terhadap saya, namun saya menyadari, Dia mengabulkan permintaan saya meski dengan cara yang tidak saya inginkan.

Mungkin inilah sesungguhnya ujiannya, setelah semua usaha saya selama ini, Dia hadapkan dengan ujian seperti itu mungkin untuk melihat apakah saya bisa terus bangkit, ataukah saya menyadari bahwa semuanya sia-sia belaka sehingga berhenti berusaha.

Wallahua'lam,
Kita tidak akan pernah tahu rencana-rencana Nya, kita hanya bisa terus memohon pada Nya

Meski diri saya belum sepenuhnya bisa menerima kegagalan saya sampai saat ini, namun saya harus menghadapi realita besok ujian OSCE. Tidak ada istirahat, dengan kondisi saya seperti ini, saya harus bisa mengatasinya secepat mungkin atau saya akan gagal untuk yang kesekian kalinya.

"Ya Allah, berikanlah yang terbaik bagi hamba"
Jika saya memang pantas untuk mengulang, semoga hal tersebut memang lebih baik.
Memang nilai bukanlah segalanya, mungkin pada ujian SOCA faktor "luck" berperan besar, saya mungkin tidak bisa sama sekali untuk kasus yang saya dapat, tapi tentu saja yang saya pelajari selama ini bukanlah hal yang sia-sia.

Itulah mengapa segala usaha kita tergantung dengan niat awal kita. Jika belajar demi nilai tentu saja akan sangat terpuruk seperti saya.
Namun jika belajar niatnya memang untuk mencari ilmu mengharapkan ridho Nya, tentu kita tidak akan pernah mengeluh, tahap inilah yang mesti kita capai.

Semoga semua ini bisa menjadi pelajaran dan saya berharap esok lebih baik dari hari ini. Kesalahan kemarin, semoga tidak akan terulang pada hari esok.

Kamis, 11 November 2010

hanya kisah singkat

Ada seorang wanita buta. Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya.

Wanita itu berkata, "Saya akan menikahimu, saat saya bisa melihat."



Suatu hari, ada seseorang mendermakan mata kepada wanita itu.

Akhirnya wanita itu dapat melihat. Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya.

Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut karena kekasihnya juga buta.



Kekasihnya bertanya, "Sudikah kamu menikah denganku sekarang?"

Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak.

Kekasihnya pun "tersenyum" dan berlalu pergi sambil berkata,



"Tolong jaga mata saya baik-baik..."

Senin, 01 November 2010

hikmah musibah

Negeri kita ini seolah-olah tidak pernah berhenti dari berbagai macam musibah dan bencana, besar maupum kecil. Semenjak gelombang tsunami menerjang Aceh (26 Desember 2004), secara beruntun dan bertubi-tubi musibah itu menimpa kita, bangsa Indonesia, silih berganti: gempa bumi, angin lesus, angin puting beliung dan tornado, tanah longsor, banjir, gunung meletus, berbagai penyakit seperti flu burung, flu babi dll, dan berbagai kecelakaan (darat, laut, dan udara), serta Lumpur Lapindo Porong dan lain sebagainya.

Pendek kata, seolah-olah tiada hari tanpa musibah. Yang kesemuanya menelan korban yang cukup banyak baik korban jiwa maupun materi (harta benda). Informasi diperoleh, sejumlah musibah yang terjadi di tanah air memang bertepatan terjadi pada tanggal 26, yakni tsunami Aceh 26 Desember 2004, gempa Yogya 26 Mei 2006, gempa-tsunami Mentawai dan Gunung Merapi meletus 26 Oktober 2010.

beberapa musibah memang terjadi pada tanggal 26, namun adakah hubungannya?

Berikut ini pelajaran penting dari berbagai musibah dari kaca mata agama:

Pertama
, berbagai musibah besar itu bukti kekuasaan Allah, ke-Maha Besaran Allah, dan bukti kelemahan manusia. Coba kita perhatikan: dalam hitungan menit Aceh rata dengan tanah, dalam hitungan detik Yogja dan Padang hancur total. Dan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Jangankan menolak bencana, dapat menghindar untuk menyelamatkan diri sendiri saja sudah untung. Makanya tidak pantas manusia menyombongkan diri.

Kedua, Musibah (cobaan atau azab) Allah itu selalu datang secara tiba-tiba. Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:

بَلْ تَأْتِيهِمْ بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ

“Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong, lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.” (QS. Al-Anbiya’: 40)

Ayat ini menjelaskan bahwa musibah (bencana) datang secara tiba-tiba, dan manusia tidak mampu menolaknya.

Ketiga, Musibah itu menimpa seluruh manusia. Ketika musibah besar menimpa, maka yang terkena musibah bukan hanya orang-orang zalim dan berbuat maksiat saja, tetapi orang-orang beriman dan orang shaleh pun terkena juga. Allah berfirman, yang artinya:

“Dan takutlah (jagalah) dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksa-Nya
.: (QS. Al-Anfal: 25)

Keempat, setiap musibah itu adalah “bima kasabat aidin-nas/ aidikum” (sebab ulah tangan dan dosa manusia). Allah berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (kesalahan-kesalahanmu).”
(QS. Asy-Syura: 30)

Di ayat lain Allah berfirman, yang artinya:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Nah, bima kasabat aidin-nas itu ada dua:

1. Kesalahan yang mempunyai hubungan langsung dengan terjadinya musibah, seperti: penebangan hutan secara liar akan menyebabkan banjir dan tanah longsor dll, zina (seks bebas, atau homo seks) menyebabkan virus HIV/ AIDS, pengrusakan lingkungan menyebabkan terjadinya pemanasan global, perubahan musim dsb.

2. Kesalahan berupa dosa. Seperti: syirik, bid’ah, dan berbagai kemaksiatan dan kemungkaran yang kian merajalela. Ini memang tidak ada hubungan langsung dengan bencana, tetapi kemaksiatan dan kemungkaran itu mengundang murka Allah, yang bisa berupa musibah atau hilangnya berkah.
Lalu apa tindakan kita, dan bagaimana sikap kita dalam hal ini?!

1. Tidak merusak lingkungan, karena orang beriman akan memakmurkan bumi dengan menjaga dan melestarikan lingkungannya, bukan menebangi hutan untuk kekayaan pribadi misalnya, dst.

2. Masing-masing individu mengakui dosa dan kesalahan kepada Allah, seperti syirik, bid’ah, maksiat, dan kesia-siaan. Bukan saling menyalahkan atau mencari kambing hitam. (lihat QS. Asy-Syura: 30 tadi)

3. Sadar, dan takut kepada Allah, serta bertobat kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Surat ar-Rum: 41 tadi, yang artinya:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum: 41)

intinya , mungkin emang musibah itu bisa jadi sebagai ujian bagi kita, namun jika terus-terusan terjadi maka bukanlah suatu ujian melainkan suatu peringatan bagi kita.


jangan jadikan angka 26 sebagai tolak ukur..dan jangan jadikan angka 26 pedoman..it sdh sbgian dr syirik..memang hampir semua bencana yg ada d Indonesia terjadi tanggal 26,lbh baik coba diliat Al-Quran surat ke-26 (Asy Syu'araa) اللَّهُ bless indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...